kuliah murah

Kuliah Murah di Bekasi? Jurusan Favorit Berkualitas! Kok Bisa?!

Kuliah Murah di Bekasi? Kualitas Terjamin? Kok Bisa?! – PASTI BISA!

Kampus adalah salah satu tempat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Dengan pendidikan yang lebih tinggi, diharapkan mampu mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik. dengan begitu, bisa mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Namun sering kali, jurusan kuliah tidak sesuai dengan pekerjaan yang didapatkan. apa yang menyebabkan hal itu terjadi?

Itu bisa terjadi karena banyak faktor. Bukan hanya faktor external namun juga internal. Bisa karena jurusan yang tidak sesuai dengan keinginan, kampus yang tidak memfasillitasi karir, tidak mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan sehingga sulit berkompetisi mendapatkan pekerjaan. dan masih banyak faktor lainnya. Hal lain seperti fasilitas kampus dan kerjasama dengan industri juga menjadi faktor penting yang bisa memastikan pekerjaan mahasiswanya setelah lulus.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa, kampus khususnya kampus swasta membutuhkan biaya yang sangat besar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut terkadang kampus membebankan biaya kepada mahasiswa. Dalam bentuk biaya per semester atau uang pembangunan.

Kuliah Murah di Bekasi? Kualitas Terjamin? Kok Bisa?!

Takumi merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi di kabupaten Bekasi. Mau kuliah murah di Bekasi? kok bisa? ini alasannya.

Banyak cara yang ditempuh Yayasan untuk bisa memenuhi kebutuhan operasional kampus. salah satunya Yayasan Takumi Bina Karya Politeknik Takumi yang berafiliasi dengan Minori Group. Minori Group merupakan LPK pengiriman pemagang dan tenaga kerja ke Jepang yang bekerjasama dengan lebih dari 600 perusahaan di jepang. Dengan afiliasi ini, Yayasan Takumi Bina Karya bisa mendapatkan sebagian pembiayaan dari perusahaan Jepang. Lebih dari itu, Perusahaan jepang yang telah memberikan bantuan pendidikan Politeknik Takumi juga memberikan standar kualitas untuk mahasiswa Takumi. Dengan begitu semua aspek yang mempengaruhi kualitas kompetensi mahasiswanya di dukung penuh. Misalnya, SDM (Sumber Daya Manusia) kompeten dan sebagian besar berasar dari industri. Lapangan pekerjaan yang disediakan perusahaan Jepang untuk mahasiswa Takumi. Pembelajaran yang mengadopsi budaya kerja Jepang.

Learning Factory, Learning by Doing Base on Product (LDBP)

Selain itu, Takumi juga mempunyai metode pembelajaran Learning Factory dan Learning by doing base on product (LDBP). Metode pembelajaran ini, Membentuk ekosistem pembelajaran antara institusi dengan industri. Karena, Learning Factory adalah pembelajaran yang langsung dilakukan di lingkungan industri. LDBP juga sebagai landasan pembelajaran mahasiswa untuk pembelajaran berbasis produk dan project yang sesuai kebutuhan industri. Dengan begitu, Dosen dan mahasiswa Takumi mendapatkan pengetahuan dan keterampilan langsung dari kebutuhan industri, dan Industri mendapatkan benefit melalui project atau produk yang mahasiswa dan dosen hasilkan. Takumi membuat Ekosistem antara Supply and chain Takumi dan industri bisa menghasilkan mahasiswa yang sesuai kebutuhan industri.

Dengan begitu, biaya pendidikan yang besar tidak di bebankan kepada mahasiswa. Mahasiswa juga tidak perlu khawatir tentang pekerjaannya setelah berkuliah. Kualitas pembelajaran juga di awasi langsung oleh Perusahaan/Industri dengan Tinjauan langsung ke Takumi secara periodik. Selain itu juga, Beberapa perusahaan/Industri telah memberikan dana untuk Beasiswa pendidikan sampai dengan 100%.

Mahasiswa Takumi hanya perlu fokus untuk mencapai kompetensi dan keterampilan yang diinginkan. Tanpa perlu memikirkan biaya kuliah yang tinggi, kualitas yang baik

Mari bergabung bersama Politeknik Takumi. Untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita kalian. Klik untuk Registrasi

lowongan pekerjaan di jepang Bidang Perhotelan

lowongan pekerjaan di jepang Bidang Perhotelan – Pengembangan IOT Dalam Bidang Perhotelan.

lowongan pekerjaan di jepang
lowongan pekerjaan di jepang

Dalam artikel sebelumnya, salah satu bidang yang terkena dampak serius pandemi global adalah bidang perhotelan. Tidak hanya pada masa pandemi, pasca pandemi dengan mulai melonggarnya kegiatan masyarakat membuat permasalahan kekurangan jumlah tenaga kerja semakin menderita. Untuk itu, perlu adanya perbaikan sistem kerja dengan mengupayakan reformasi pada gaya kerja yang selama ini dilakukan. Salah satu upaya terpenting adalah dengan menyederhanakan manajemen pemesanan, inventaris, layanan konsumen dan pekerjaan administrasi lainnya.

            Salah satu penyebab kurangnya jumlah pekerja bidang perhotelan adalah panjangnya durasi kerja. Panjangnya durasi kerja tersebut diakibatkan oleh pekerjaan administrasi yang disampaikan pada paragraph sebelumnya. Lebih dari itu, kesalahan pendataan karena kelalaian pekerja juga yang menjadi penyebab durasi kerja menjadi panjang. Serta pekerjaan yang tidak efektif tersebut juga berpengaruh pada produktivitas kerja. Semua hal tersebut berujung pada berkurangnya kepuasan pelanggan dan tingkat kepercayaan pelanggan yang hilang.

            Pengenalan sistem cloud sebagai bentuk digitalisasi yang mampu memvisualisasikan dan mengotomasisasikan manajemen pemesanan, inventaris, dan layanan konsumen lainnya menjadi jawaban dahaga kekurangan tenaga kerja di bidang perhotelan. Banyak jasa akomodasi yang telah mengimplementasikan IOT dan menjadi salah satu reformasi gaya kerja selama ini yang dianggap tidak efisien dan produktif. Kesalahan pada pendataan dan durasi kerja dapat dipangkas sedemikian rupa yang membuat kepuasaan dan kepercayaan pelanggan meningkat.

Digitalisasi Berbagai Sektor dan Perubahan Kebutuhan SDM

Dengan implementasi IOT, apakah lantas permasalahan kekurangan tenaga kerja dapat diatasi? Ya, dalam hal penekanan kebutuhan jumlah kekurangan pekerja, namun tidak serta merta mengatasi permasalahan secara mendasar. Masalah dasarnya masih sama, bahwa bidang perhotelan tetap membutuhkan tenaga kerja yang dapat diserap oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang tersebut. Tetapi, permasalahannya apakah hanya berbekal bahasa Jepang tanpa kompetensi penunjang dapat bekerja di bidang tersebut? Mungkin bisa jadi dapat terserap karena kebutuhan yang tinggi, tapi apakah mampu bersaing dan struggle ke depannya? Menjadi sebuah tantangan bagi calon tenaga kerja migran Indonesia ke depannya.

            Tantangan yang sama juga dirasakan lembaga pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam hal ini adalah Politeknik Takumi. Sebagai sebuah Politeknik yang menyelenggarakan pendidikan keterampilan dan ilmu terapan Takumi hadir menjawab tantangan tersebut. Pada tulisan berikutnya penulis akan membahas bagaimana Politeknik Takumi mengubah tantangan menjadi peluang bagi calon tenaga kerja migran Indonesia, khususnya pada bidang perhotelan.

Bagaimana cara agar bisa bekerja di Jepang? (lowongan pekerjaan di jepang)

Politeknik Takumi membuka Program Studi D3 Bahasa Jepang. Poltek Takumi juga bagian dari PT Minori Group yang telah bekerjasama dengan lebih dari 600 perusahaan di jepang. Dengan berkuliah di Politeknik Takumi, Besar kesempatan untuk bekerja di Jepang.

Mau tau info lainnya tentang Politeknik Takumi? klik. silahkan mendaftar di PMB Takumi

Peluang kerja di Jepang apa saja? Kalian harus tahu!

Peluang Kerja di Jepang
Peluang kerja di Jepang

Peluang kerja di Jepang sangat bervariatif, salah satunya bidang perhotelan dan restoran. Bidang perhotelan dan bidang restoran menjadi bidang pekerjaan yang mengalami masalah terbesar dalam kurangnya jumlah pekerja di Jepang. Hasil analisa Teikoku Databank mengenai tren bidang kerja yang mengalami kekurangan jumlah tenaga kerja, melaporkan bahwa bidang tersebut kekurangan 45.9% pegawai tetap, dan 27.3% pegawai non tetap sebelum pandemi terjadi. Saat Pandemi, dengan berkurangnya jumlah wisatawan menunjukkan tren kekurangan jumlah pekerja yang menurun. Akan tetapi, pasca pandemi global dilema kebutuhan tenaga kerja kembali dialami dan menunjukkan tren kebutuhan yang semakin tinggi.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Japan Tourism Agency merujuk pada analisa kebutuhan tenaga kerja badan pusat statistik Jepang, jumlah pekerja tetap waktu tertentu (tidak tetap) bidang perhotelan sebesar 54%. Data yang sama menunjukkan presentase pekerja Wanita sebesar 66%. Pandemi global yang terjadi beberapa tahun lalu menjadi penyebab utama berkurangnya jumlah pekerja tetap di bidang tersebut. Terlebih dengan dicabutnya status darurat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dicabut dan dibukanya kembali perizinan masuk bagi wisatawan asing ke Jepang.

(Peluang kerja di Jepang) – SSW Sebagai Kebijakan Permasalahan Tenaga Kerja Bidang Perhotelan

Tokutei Ginou atau Specified Skilled Worker (SSW) merupakan status visa/ijin tinggal bagi warga negara asing di Jepang. Pemegang visa ijin tinggal ini dapat bekerja di perusahaan Jepang dengan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan pekerja Jepang. Terdapat 14 bidang yang salah satunya adalah bidang perhotelan. Status ijin tinggal ini merupakan salah satu kebijakan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di Jepang. Lembaga pelayanan imigrasi di bawah kementerian hukum Jepang melaporkan target penerimaan pekerja asing dengan status ijin tinggal SSW bidang perhotelan sebanyak 22.000 pekerja dalam 5 tahun terhitung dari tahun 2019 sampai 2023.

Gambaran pekerjaan di bidang tersebut antara lain, pertama yaitu pekerjaan frontliner seperti mengurus cek-in dan cek-out tamu, menjelaskan destinasi wisata dekat hotel, pelayanan akomodasi kedatangan dan keberangkatan dari dan menuju hotel. Kedua, pekerjaan berupa perencanaan dan promosi, seperti membuat perencanaan campaign/promosi, pembuatan flyer fasilitas dan pelayanan hotel, dan penyebaran informasi melalui sosial media. Ketiga, pekerjaan pelayanan tamu berupa memandu dan menjelaskan fasilitas hotel kepada tamu, merespon pertanyaan yang diajukan oleh tamu. Lalu keempat, pelayanan restoran seperti merespon pesanan tamu dan menyiapkan sajian untuk tamu.

Apakah kebijakan penerimaan tenaga kerja asing menjadi satu-satunya langkah pemerintah Jepang mengatasi kekurangan tenaga kerja bidang perhotelan? Pada tulisan berikutnya penulis akan membahas kebijakan lainnya dalam mengatasi permasalah tersebut.

Bagaimana caranya?

Politeknik Takumi membuka Program Studi D3 Bahasa Jepang. Poltek Takumi juga bagian dari PT Minori Group yang telah bekerjasama dengan lebih dari 600 perusahaan di jepang. Dengan berkuliah di Politeknik Takumi, Besar kesempatan untuk bekerja di Jepang.

Mau tau info lainnya tentang Politeknik Takumi? klik. silahkan mendaftar di PMB Takumi