Kampus Cikarang
Dunia pemrograman (coding/ngoding) mengalami perubahan yang sangat signifikan dari waktu ke waktu. Jika dulu ngoding identik dengan layar hitam, baris kode panjang, dan proses yang serba manual, kini ngoding hadir dengan antarmuka visual, framework modern, hingga bantuan kecerdasan buatan (AI).
Artikel ini membahas perbedaan ngoding zaman dulu dan zaman sekarang secara jelas dan relevan, khususnya bagi mahasiswa dan calon mahasiswa di bidang Teknologi Informasi.
Pada era awal perkembangan komputer, ngoding dilakukan dengan alat yang sangat terbatas:
Programmer harus memahami logika secara mendalam karena satu kesalahan kecil dapat menyebabkan program gagal dijalankan.
Saat ini, ngoding didukung oleh berbagai alat modern:
Hasilnya, proses pengembangan menjadi lebih cepat, efisien, dan ramah bagi pemula.
Bahasa pemrograman yang umum digunakan bersifat lebih teknis dan dekat dengan mesin:
Fokus utama adalah performa dan efisiensi memori.
Bahasa pemrograman berkembang menjadi lebih human-readable:
Fokus tidak hanya pada mesin, tetapi juga produktivitas dan kolaborasi tim.
Belajar ngoding sangat bergantung pada:
Proses belajar cenderung lambat dan eksklusif.
Anak Gen Z belajar ngoding dengan cara yang jauh lebih fleksibel:
Belajar menjadi lebih cepat, mandiri, dan kolaboratif.
Programmer dituntut tidak hanya bisa ngoding, tetapi juga berkomunikasi dan bekerja dalam tim.
Tidak ada bantuan kecerdasan buatan. Semua logika dan solusi murni hasil pemikiran programmer.
AI menjadi partner kerja programmer:
Namun, pemahaman logika dasar tetap menjadi kunci utama.
Perbedaan ngoding zaman dulu dan zaman sekarang menunjukkan evolusi besar dalam dunia teknologi. Jika dulu ngoding menuntut kesabaran dan ketelitian tinggi, kini ngoding menuntut kecepatan, adaptasi, dan kolaborasi.
Bagi mahasiswa Teknologi Informasi, khususnya di lingkungan kampus vokasi dan kawasan industri seperti kampus Cikarang, pemahaman perbedaan ini penting agar tidak hanya menjadi pengguna tools, tetapi juga menjadi programmer yang memiliki logika kuat, etika profesional, dan kesiapan industri.
Artikel ini cocok digunakan untuk konten website kampus, blog edukasi IT, maupun materi promosi program studi Teknologi Informasi.
Pertanyaan yang sering diajukan: